Kisah Dari Dua Novel Sebelumnya.

Ulasan Novel Ayah dan Sirkus Pohon karya Andrea Hirata.

Blurb:

Sebenarnya, saya tidak tahu kalau Pak Cik membuat buku ini. Saat melihat judulnya agak ragu juga, apakah buku ini rangkuman dari dua novel Ayah dan Sirkus Pohon atau beda cerita? Boro-boro ada blurbnya. Seperti biasa, blurb berisikan karya-karya Pak Cik. Jadi, saya tidak tahu buku apa ini sebelum membuka plastik pembungkusnya. 

Pembuka dimulai dengan perjalanan Pak Cik dan karya-karyanya. Kemudian, cerita 40 Hari  Kesedihan yang berlatar Belantik. Jika kalian membaca Novel Ayah, pasti familier dengan Belantik. Betul, Sabari dan kawan-kawan. 
Cerita berikutnya, sepertinya dari novel Sirkus Pohon. Karena saya belum membaca novel Sirkus Pohon, jadi agak membingungkan juga siapa mereka. Setiap babnya dibuat selang-seling antara tokoh di novel Ayah dan Sirkus Pohon. 

Bagi saya yang sudah membaca novel Ayah, membaca buku ini seperti mengajak bernostalgia dengan tingkah Sabari, Amiru, Zorro dan kawan-kawan lainnya. Saya rasa, bagi yang sudah membaca Sirkus Pohon juga akan merasakan hal yang sama, yaitu bernostalgia dengan tokoh-tokohnya.

Dari segi cerita, Pak Cik memiliki ciri khas yang membuat setiap membaca karya Pak Cik mengalir begitu saja dengan gaya berceritanya Pak Cik yang menggelitik. 

Meskipun setiap babnya lompat-lompat, teruslah membaca karena tokoh-tokoh tersebut memiliki keterkaitan. Hal ini membuat saya penasaran dan ingin membaca novel Sirkus Pohon. 

⭐⭐⭐

Baca ulasan novel Ayah di sini.

Rose Diana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengontrol Emosi dengan Ilmu

Seni Mengelola Waktu

Kembali ke Masa Lalu dan Masa Depan Sebelum Kopi Mulai Dingin

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Cara Membuat Lipstik Cair Dari Lipstik Padat (How To Make A Liquid Lipstick From Solid Lipstick)