Ulasan Novel Ayah - Andrea Hirata


Judul : Ayah
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit (Indonesia) : 2015
Cetakan ke : 4
Bahasa : Indonesia
Tebal : 412 + xx halaman
ISBN : 9786022911029

BLURB

Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah dan seluruh kebaikan yang terpancar

darinya. Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari-jemari kakinya yang mungil. Kalau malam Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana
yang akan dia lalui dengan anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan,
menggandengnya ke masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.


RINGKASAN ISI

Sudah lama Sabari mencintai Marlena. Dengan segala cara dia berusaha agar dekat dengan gadis itu. Sabari sempat bekerja di pabrik batako milik Markoni, ayahnya Marlena. 

Cinta adalah mahkota puisi
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan
(hal. 37)

Suatu hari, Marlena diketahui hamil namun entah siapa lelaki yang menghamilinya. Sabari bersedia menikahi Marlena meskipun dengan kondisi seperti itu. Marlena melahirkan seorang anak bernama Zorro. Sabari sangat menyayanginya. Dia rawat anak itu dengan kasih sayang. Dia kerap menceritakan tentang keluarga awan dan puisi merayu awan, seperti yang diceritakan ayahnya Sabari dulu. 

Datangkan seribu serdadu untuk membekukku!
Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu!
Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu .... (hal. 110)

Suatu hari, Marlena mengabil Zorro dengan paksa dan membawanya pergi. Sabari depresi. Sahabat Sabari membantu untuk mencari Zorro dan Marlena dari Aceh hingga ujung Sumatera. 


ULASAN

Karya Andrea Hirata tidak diragukan lagi keapikan berceritanya. Sebagian orang akan membacanya berulang kali atau membolak balikkan halaman untuk mengerti alur ceritanya. Lebih dari lima nama tokoh disebutkan di dalam novel ini. Mungkin sebagian pembaca akan merasa kebingungan. Cara saya mengatasi kebingungan adalah menuliskannya di atas kertas agar bisa memahami keterkaitan antar tokoh. 

Kulalui sungai yang berliku
Jalan panjang sejauh pandang
Debur ombak yang menerjang
Kukejar bayangan sayap elang
Di situlah kutemukan jejak-jejak untuk pulang
Ayahku, kini aku telah datang
Ayahku, lihatlah, aku sudah pulang
(hal. 384)

Pesan dari novel ini komplek. Dari, tentang persahabatan, patuh kepada ayah, keluarga, cinta dan sebuah inspirasi. Selain itu, penulis menceritakannya dengan bahasa yang ringan sehingga siapapun akan mampu membacanya tanpa kesulitan mengartikan diksi yang asing. 

Sekian

Rose Diana
080816
20.18


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu

Ulasan Novel Heaven On Earth - Kaka HY

Cara Membuat Lipstik Cair Dari Lipstik Padat (How To Make A Liquid Lipstick From Solid Lipstick)

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari