Membuat Tanggung Jawab

Saya mau cerita sedikit.
Kalau sudah hanyut dengan buku, produktivitas menulis saya menurun karena jadi susah lagi untuk memulai. Bingung mau mulai dari mana karena saking banyaknya ide yang numpuk di kepala namun tak direalisasikan. 
Begitu pula jika menulis terus tapi membacanya kurang, rasanya ada yang hilang. Bahkan, untuk memulai membaca lagi harus perang dulu sama malas. 
Begitu dilemanya saya. 

Untuk menangani hal itu, saya sempat merenung dulu. Saat itu rasanya mau teriak karena ada perang di dalam kepala dan hati. Satu sisi, saya tidak mau berhenti membaca. Setidaknya, satu buku satu hari. Satu sisi lagi, ingin produktif menulis. Saya tidak mau bertanya kepada orang yang produktif karena percuma saja. Semua jawaban ada di dalam diri saya sendiri. Kalau sudah situasi seperti ini, saya menyempatkan diri untuk merenung. Apa maunya saya? Apa langkah yang mau diambil? Bagaimana caranya? Dan lain-lain. Pertanyaan itu muncul begitu saja di dalam kepala serta mencari jawabannya. 
Kadang, permasalahan itu dibuat oleh kita sendiri serta mencari penyelesaiannya. Sebab, saya percaya, manusia mempunyai kemampuan itu tanpa dia sadari. 

Balik lagi ke kebimbangan saya. Saya cari cara agar keduanya berjalan bersamaan. Salah satu cara adalah membuat tanggung jawab. Seseorang bisa produktif ketika memikul tanggung jawab. Kalau tanggung jawab sudah dibuat namun tidak dilaksanakan, berarti ada yang salah dengan konsistensi diri kita. Kembalilah merenung. 

Tanggung jawab yang saya buat adalah tanggung jawab terhadap pembaca. Situasi ini, mewajibkan saya untuk produktif di mana karya saya dinikmati orang lain. Maka, saya menaruh tanggung jawab di sana. Dalam hal ini, saya rutin menulis di Wattpad. Meskipun follower yang tidak ribuan dan pembaca yang belum sampai belasan ribuan, saya percaya, ada saja yang membaca. Ketika saya menyuguhkan cerita yang mereka suka, saya bertanggung jawab untuk menyajikan bacaan tersebut kepada mereka setiap hari. Meskipun sibuk, diupayakan sebisanya. Semisal, di sela waktu istirahat, sebelum tidur, lepas subuh dan di waktu senggang lainnya. Setidaknya, satu bab satu hari. Paling habis waktu sekitar 1-2 jam jika diakumulasikan. Sisanya bisa produktif dalam hal lain. Semisal, bekerja, membaca buku, menggambar, dll. 
Ibarat memelihara kucing. Ketika kita memutuskan untuk memelihara kucing, meskipun uang tak seberapa, ada tanggung jawab di sana untuk selalu memberi makan dan merawatnya. Analoginya begitu. 

Bayangkan jika karyawan tidak diberi tanggung jawab, akankah pekerjaan selesai tepat waktu dan target terlampaui? 

Ini hasil perenungan saya. Jika kalian sependapat, silakan diikuti. Jika tidak, tak masalah. 

Tetap produktif.

rose diana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu

Ulasan Novel Heaven On Earth - Kaka HY

Ulasan Novel Gabriel Finley & The Raven's Riddle - George Hagen

Masa Lalu #Monolog