Drama Serial Baseball Brainiacs (Yowakutemo Katemasu / Can Win Even If Weak)



Romaji: Yowakutemo Katemasu ~ Kaisei Koukou Yakiyuubu no Seori ~
Jepang: 弱くても勝てます~青志先生とへっぽこ高校球児の野望
Sutradara: Shintaro Sugawara, Kenji Ikeda, Hiroto Akashi
Penulis: Hidemine Takahashi (novel), Yutaka Kuramochi, Nonji Nemoto
Jaringan: NTV / GEM (Asia)
Episode: 11
Tanggal Peluncuran: 12 April - 21 Juni 2014
Genre: Baseball, Sport Team
Bahasa: Jepang
Translate : Bahasa Indonesia, English (GEM)


SINOPSIS

Dorama tentang tim baseball yang kerap dianggap lemah dan kalah. Nampaknya tim baseball sekolah itu sudah turun temurun dianggap remeh oleh tim baseball sekolah lain. Dorama ini memiliki sebelas episode dengan tayang pertama kali pada tahun 2014.

Aoshi (Kazunari Ninomiya) adalah seorang guru baru. Dia menjadi pelatih bisbol untuk sekolah. Tim bisbol hanya memiliki 5 pemain dan belum pernah menang sejak tim dimulai. Aoshi dan pemainnya membuat gol untuk memenangkan Kejuaraan Bisbol Sekolah Tinggi Jepang.


ULASAN

Setelah dua belas tahun berlalu, Tamo Aoshi (Ninomiya Kazunari) yang baru saja mengalami pemutusan dana penelitian di lab-nya, memutuskan untuk menjadi guru di SMA-nya dulu. Di hari pertama, dia diingatkan kembali masa-masa menyakitkan saat masih menjadi tim baseball sekolah yang selalu kalah. Tamo ingin merubah pemikiran 'kuat yang menang' menjadi 'lemah juga bisa menang.


Kedatangan Tamo Aoshi nampaknya memberikan perubahan, meskipun bukan dalam skala besar. Memang, tidak ada perubahan dalam permainan baseball mereka. Namun, Tamo memberikan nasihat yang secara tidak langsung untuk mengajak tim untuk berani bicara, berkata benar, saling memahami.

Ebato Mitsuteru (Yamazaki Kento) yang tidak berani berdekatan dengan teman satu timnya, Okadome Kei (Mamiya Shotaro) padahal Ebato merupakan kapten tim. Alasannya adalah, ketika SMP Ebato seringkali dirudung Okadome. Saat itu Tamo membantu menyelesaikan masalah Ebato sehingga mereka bisa berdamai dan Ebato berani bicara serta saling menyemangati satu sama lain.


Kento tidak terlalu menonjol. Sebagai karakter yang lemah mengingatkan saya pada perannya di Lie in April. Namun sosok Akaiwa Kimiyasu (Fukushi Sota) tetap menonjol. Bisa saya pastikan bahwa Kento bukan lead character di dalam serial ini.

Selain masalah Ebato, ada juga menceritakan permasalahan pribadi Shirao Tsuyoshi (Nakajima Yuto) yang sangat berambisi ingin menang di pertandingan. Sebenarnya, Shirao sempat ditawari untuk bermain di klub Dougaku, klub baseball ternama. Namun, Shirao menolak karena ingin membawa Jotoko menang. Alasan dia masuka SMA Jotoku karena Tarumi. Baginya, membuat Tarumi tersenyum dengan cara Jotoku harus memenangkan pertandingan. Hanya itu hal yang membahagiakan Tarumi. Di sini Tamo kembali menyelesaikan masalah pribadi anak didiknya. Di balik itu, ternyata Shirao menyukai Tarumi Yuzuko (Arimura Kasumi) tetapi Tarumi menyukai Akaiwa.


Permasalahan remaja yang terkadang dibuat rumit membuat Tamo geleng-geleng. Tak akan bisa bermain dalam tim jika memiliki masalah pribadi yang belum terselesaiakan.

Tamo kembali dihadapi dengan permasalahan anak didiknya, Kamezawa Shunichi (Hongo Kanata). Kamezawa hidup sendiri. Dia berasal dari keluarga miskin. Oleh karena itu, dia selau mengantarkan koran sebelum berangkat sekolah. Apalagi sekarang waktunya habis untuk berlatih baseball.


Saya sudah lama ingin nonton dorama ini. Alasannya hanya satu, ingin lihat Fukushi Sota (Aikawa) dan Yamazaki Kento (Ebato) beradu akting dalam satu frame. Akhirnya, ditayangkan di channel GEM. Namun, di episode pertama, saya merasa karakter Ebato kurang keluar. Mungkin, memang sekedar tokoh pembantu di sini meskipun sering muncul di berbagai scene. Justru konflik yang ditonjolkan lebih ke Aikawa.


Aikawa diceritakan sebagai pemain baseball yang mengalami 'down' setelah kalah di pertandingan sebelumnya—mirip seperti yang dialami Tamo tiga belas tahun lalu. Aikawa merupakan pemain kunci di dalam timnya.

Saya suka pada bagian mereka bertanding dan saling menyemangati. Setidaknya menumbuhkan saling peduli untuk membangkitkan kerjasama tim.


Sayangnya, harapan saya untuk melihat Kento dan Sota beradu akting one by one tidak ada di setiap episodenya. Mungkin, karena memang dorama tentang tim. Jadi, dialognya banyak yang keroyokan.

Kento di sini tidak tengah menjadi karakter cool. Sedangkan, Sota memang selalu pas mendapat karakter yang bermasalah dengan dirinya sendiri.

Nyawa dorama ini mulai berasa ketika masuk episode dua. Tapi sayang sekali Kento tidak banyak dialog di setiap episode-nya. Sangat disayangkan.
Meskipun permainan baseball-nya tidak bagus, tapi banyak pesan tersirat yang bisa diambil.

Saya baru tahu bahwa dorama ini adaptasi dari novel dengan judul Yowakutemo Katemasu - Kaisei Academy Yakyuubu no Theory karangan Hidemine Takahashi.

Dorama ini saya kasih nilai 7,5/10


Rose Diana
131217
21.40

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Lalu #Monolog

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari

Ulasan Novel Botchan - Natsume Sõseki

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu