Seni Mengelola Waktu

Sebuah ulasan buku Seni Mengelola Waktu karya Brian Adam.

Blurb 

Satu-satunya hal yang tidak berhenti di dunia ini adalah waktu. Ia terus berjalan tanpa mengenal lelah, bahkan ia bisa terlewat begitu saja ketika kita lengah atau terlena karena sangat menikmati suatu momen atau merasa bosan. 

Time is a created thing.

To say "I don't have time" is like saying "I don't want to".


Review

Saya beberapa kali menemukan underrated book, entah di bazar buku, di rak toko buku paling belakang, atau harga buku yang murah banget, tapi isinya bagus. Salah satunya buku ini. Meski harganya murah, nggak sampai 5O ribu, tapi isinya bagus dan mudah dipahami. Paling penting, penulisnya orang Indonesia. Saya kira tadinya orang luar. Pas baca tentang penulis, ternyata orang Mojokerto.


Secara garis besar, buku ini menjelaskan manfaat dan bagaimana memanajemenkan waktu. Pada dasarnya, bukan kita yang kekurangan waktu, melainkan kitalah yang kerap membuang waktu tanpa rencana.

Hal pertama sebelum membicarakan manajemen waktu, perlu membangun habit, salah satunya on time. On time merupakan ciri khas orang disiplin. Orang yang tepat waktu selalu menghargai waktu sebagai sesuatu yang penting dan menggunakannya dengan bijaksana.

Tepat waktu = Disiplin dan menghargai waktu.

Manajemen waktu meliputi:
  • Perencanaan,
  • Pengorganisasian,
  • Penggerakan, dan
  • Pengawasan produktivitas waktu.

Konsep dasar manajemen waktu adalah penggunaan waktu secara efisien, yaitu tahu prioritas, motivasi dan konsistensi. Ciptakan kebiasaan menyusun to do list harian dan bulanan dengan estimasi waktu agar terhindar dari mengulur waktu. Buatlah dengan kalimat perintah. Contohnya, "Selesaikan Daily Report!". Lakukan yang sulit terlebih dahulu. Tandai jika sudah selesai dilakukan dan rutin diperbarui. Tulis motivasi sedetail mungkin beserta langkah-langkahnya.

Waktu merupakan penasihat paling bijak yang pernah ada dan modal dasar yang dimiliki manusia. Jangan pernah kehilangan waktu. Tidak ada waktu yang tidak adil. Waktu selalu adil. Hanya saja kita yang kerap menggunakan waktu secara tidak adil dan tidak bijak. Waktu adalah guru terbaik di setiap pembelajaran. Waktu juga sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Jika sudah hilang, dia tidak akan kembali. Maka, bijaklah dalam mengelola waktu.

Manajemen waktu = Memiliki tujuan hidup

Jika tujuan sudah jelas, fokus pada tujuan dan mulai dari yang paling prioritas. Jangan pernah melakukan multitasking. Rencanakan segala sesuatunya sebelumnya.

Prinsip fokus:
Fokus pada tujuan, estimasi waktu, komitmen, lakukan secara berurutan, mulai pelan-pelan, jangan ditunda, dan jeli dalam mengelola waktu.
Gunakan aplikasi bantuan, jadikanlah habit, buatlah tempat senyaman mungkin. Menjadikannya kebiasaan, sama saja kita sedang memperbaiki gaya hidup dan sistem kerja otak. Jangan terlalu banyak rebahan dan tidur, karena dapat menurunkan kinerja otak. Berikan nutrisi untuk otak dengan kebiasaan membaca dan menambah informasi yang mudah diingat.

Kendala yang kerap menghalang langkah adalah ketidakberanian, ragu-ragu, banyak mengeluh, khawatir akan sesuatu yang belum terjadi, membandingkan diri dengan orang lain, takut gagal, dan menunggu sempurna dulu baru bergerak. Kekhawatiran hanya membuat kita semakin tidak percaya diri. Hal sederhana dalam pengelolaan waktu adalah memanfaatkan waktu dengan selalu produktif. Kunci sukses dalam pengelolaan waktu adalah perencanaan dan patuh pada yang sudah direncanakan.

Libatkan Tuhan dalam setiap langkah dan proses, karena Tuhanlah yang mengatur jalan kehidupan, agar waktu kita yang berharga dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai rencana.

Gunakan waktu istirahat dengan baik, seperti mengistirahatkan badan dan otak. Jangan digunakan untuk hal yang tidak penting, seperti scrolling sosial media.

---
Buku ini isinya bagus, tetapi terdapat banyak sekali pengulangan penjelasan. Intinya sama saja, tapi dijelaskan lagi di bab lain. Meski demikian, pengulangan tersebut membuat saya sebagai pembaca menjadi paham maksud isi bukunya dan nempel di otak. Saya pernah dengar, bahwa pengulangan dapat membuat hal yang kita baca menjadi mudah nempel di ingatan. Saya sudah melakukan manajemen waktu dari kecil, karena bokap mengajarkan disiplin waktu. Makanya, membaca buku ini terasa relate

⭐⭐⭐⭐
Apr read 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Mengontrol Emosi dengan Ilmu

Kembali ke Masa Lalu dan Masa Depan Sebelum Kopi Mulai Dingin

Ulasan Buku Puisi Cinta Yang Marah – M. Aan Mansyur