Jenius Bukan Hanya Ada di Dunia Sains

Ulasan buku The Geography of Genius karya Eric Weiner

Blurb

Mengapa Edinburgh dapat melahirkan sekumpulan genius kreatif, Florence melahirkan Leonardo da Vinci, dan Silicon Valley melahirkan Steve Jobs? Apakah karena  iklimnya, toleransi masyarakatnya, sumber daya melimpah, atau hanya keberuntungan belaka? Lalu, apakah formula genius juga berlaku di tempat lain?

Para genius tidak lahir di sembarang waktu dan tempat. Leonardo da Vinci tak akan melahirkan lukisan Mona Lisa jika hidup di Florence masa kini. Begitu juga Silicon Valley, berapa tempat telah gagal mencangkoknya demi melahirkan Steve Jobs dan Elon Musk baru?

“Kreativitas adalah respons terhadap lingkungan kita,” tulis Eric Weiner. Sebagaimana para humanis Florence bertungkus lumus dengan pemikiran Yunani Klasik dan inovator Silicon Valley merangkul masa depan.

Dengan nakal, cerdas, dan jenaka, pengarang buku bestseller versi New York Times ini menggabungkan memoar perjalanan, novel, dan komik menjadi satu. The Geography of Genius menyingkap rahasia kota-kota ajaib yang melahirkan sosok-sosok kreatif dengan ide-ide gila yang mengubah dunia.


Review

Saya baca versi terjemahan bahasa Indonesia. Saya beli ini karena saya pikir menarik. Ternyata, isinya berdasarkan sudut pandang penulis. Penulis mencari tempat-tempat yang "genius" pada zaman itu. Ia mencari hal apa yang dianggap "genius" dari tempat tersebut. Genius tidak harus melulu tentang sains. Dalam seni, ekonomi dan bertahan hidup pun juga ada faktor "genius". Sayangnya, cara bercerita penulis sedikit membosankan. Entah narasi aslinya yang memang membosankan atau hasil terjemahannya yang kurang baik. Entahlah. Yang jelas, saya sempat kehilangan minat membaca buku ini. Bukan saya namanya kalau tidak menyelesaikan buku yang sudah mulai dibaca. 

Jenius bukan hanya ada di dunia sains, melainkan juga ada dalam dunia seni, bertahan hidup dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh kejeniusan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kejeniusan orang Skotlandia yang pada masa itu menemukan jarum suntik, bajak sawah, dll. Ada tujuh tempat yang dibahas dalam buku ini. Dua tempat yang menurut saya memang genius, yaitu kota Florence dan Wina.

Di Florence, ada seorang pemahat batu yang bernama Michelangelo yang dulunya bukan siapa-siapa, lalu bertemu Lorenzo. Pada akhirnya kejeniusan Michelangelo melahirkan karya hebat dan mahal pada masa itu.

Hal jenius di kota Wina adalah lahirnya musisi ternama dan berlegenda hingga saat ini, yaitu Mozart dan Beethoven. Meski Mozart bukan kelahiran Wina, namun ia jatuh cinta dengan kota ini dan melahirkan banyak karya besar yang mendunia hingga saat ini. Salah satunya, Symphony no.6 in D Major, yang ia ciptakan saat istrinya melahirkan anak pertamanya. Tak hanya Mozart, tahun 1800, Wina melahirkan musisi hebat lainnya, Bethoven, Haydn, dan Schubert. Bagi yang suka dengar musik klasik, pasti familier dengan nama-nama tersebut.

Tak hanya Florence dan Wina, buku ini juga membahas "kejeniusan" dari Athena, Hangzhou, Edinburgh, Kolkata, dan Silicon Valley.


⭐⭐⭐⭐

Oct read 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Lalu #Monolog

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari

Ulasan Novel Botchan - Natsume Sõseki

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu