Hanum dan Rangga (Faith and The City)

Waktu tahu pemeran Rangga diganti menjadi Rio Dewanto, ada rasa kecewa. Gimana nggak kecewa, secara Abimana sudah paten banget memerankan Rangga. Bahkan kemistri dengan Acha pun sudah berasa banget. Tadinya saya malas untuk nonton padahal saya suka sekali novel Hanum Rais dalam hal ini Faith and The City. 

Kemarin saya menonton film ini karena berusaha mematahkan ekspetasi rendah saya terhadap Rio Dewanto. Siapa tahu bagus, kan.

Di awal film, saya merasakan bosan dengan alurnya. Kemistrinya nggak terasa, kaku dan terkesan maksa. Tetiba kekecewaan saya bertambah ketika menyadari tokoh Azima diperankan oleh Tikam. Bukannya tak menghargai, tapi di sini Tikam seolah berusaha menyamakan Rianti Cartwright yang sukses memerankan Azima. Satu hal yang aneh. Bukannya di film Bulan Terbelah di Langit Amerika tokoh Sarah sudah besar, ya? Kenapa di film ini kembali kecil? Aneh saja, sih. 

Banyak hal yang tidak sesuai ekspetasi. Ketika Rangga dan Hanum di perpustakaan pun tak ada. Padahal di situ mereka berasa sekali kemistrinya. Mungkin ada Hanum Rangga 2, kali ya? 

Improvisasi kehadiran Ayu Dewi dan siapa tuh namanya yang jadi suaminya, mungkin niatnya bagus biar ada komedinya tapi malah terkesan maksa.

Sayangnya, ekspetasi rendah saya tak terpatahkan setelah menonton filmnya. Kembalikan Abimana menjadi Rangga kalau buat lanjutannya!

Kalau mau nonton, cobalah. Siapa tahu penilaian kita berbeda.

Sekian ulasannya.

rose diana