PS. I Still Love You
Ulasan Novel PS. I Still Love You karya Jenny Han.
They were just pretending. Until they weren’t. And now Lara Jean has to learn what it's like to be in a real relationship and not just a make-believe one.
But when another boy from her past returns to her life, Lara Jean’s feelings for him suddenly return too. Can a girl be in love with two boys at once? ...
"There's a Korean word my grandma taught me. It's called jung. It's the connection between two people that can't be severed, even when love turns to haté. You still have those old feelings for them; you can't ever completely shake them loose of you; you will always have tenderness in your heart for them."
Jean dan Peter resmi berpacaran setelah mereka saling mengakui perasaan mereka masing-masing. Namun, surat-surat cinta itu menjadi masalah di kemudian hari. Satu persatu lelaki yang Jean kirimkan surat menemuinya. Ini membuat Jean menjadi kalut. Bagaimana tidak? Salah satu lelaki itu juga memiliki perasaan yang sama. Lelaki itu adalah John Ambrose. Mereka dipertemukan di kegiatan sukarelawan di panti jompo. John juga mengenal Peter dan Gen. Mereka adalah teman semasa SD. Masalahnya, Jean tidak mengatakan pada John bahwa ia sudah berpacaran dengan Peter dan John tahunya Peter berpacaran dengan Gen, sehingga John menaruh hati pada Jean.
Untuk ukuran orang yang baru pertama pacaran alias amatir, Jean termasuk hebat memikat hati lelaki ya. 😄 Satu kail tertangkap semuanya. 😆
Tak hanya kehadiran John yang membuat Jean gamang. Pikirannya pada sosok Peter yang digemari banyak wanita dan mantan Gen membuat Jean overthinking. Apapun yang Peter lalukan, Jean selalu dibayang-bayangi oleh Gen. Ia merasa bukanlah gadis pertama yang diperlakukan seperti itu oleh Peter.
Apakah hubungan Jean dan Peter aman-aman saja atau malah bermasalah?
Dari buku pertama juga disisipkan kisah keluarga. Keluarga Jean yang harmonis dan hangat meski tak ada sosok ibu di dalamnya. Tak hanya Jean, ayahnya juga menemukan benih asmara pada Trina Rothschild, tetangganya.
Saya mulai kesal dengan pikiran dan imajinasi Jean yang berlebihan. Terlalu banyak berpikir yang tak perlu. Bahkan pikiran itu membuat semuanya rumit dan menjadi bahan bertengkar dengan Peter.
"People come in and out of your life. For a time they are your world; they are everything. And then one day they're not. There's no telling how long you will have them near."
Saya masih suka alur di buku ini. Siapa sangka bisa bertemu John Ambrose dan menjadi kehidupan Jean rumit. Saya kira John akan sama dengan Lucas, salah satu lelaki yang mendapat surat cinta juga, tidak memiliki perasaan pada Jean. Kehadiran John membuat buku ini semain seru. Jika tidak ada John, sepertinya akan membosankan. Kadang kita butuh tokoh ketiga untuk menimbulkan konflik cerita agar cerita lebih hidup.
Kisah cinta segitiga di buku ini membuat perasaan saya sebagai pembaca naik turun. Hahaa. Seru. Saya juga senang akhirnya Jean dan Gen bisa baikan dan hubungan mereka membaik. Sekarang saya mengerti kenapa buku ini best seller.
Komentar
Posting Komentar