Kegelapan Dari Dasar Danau Seryeong


Ulasan Novel 7 Tahun Kegelapan (7 Seven Years of Darkness) Karya Jeong You-Jeong.


Blurb

Seorang anak perempuan ditemukan tewas di Danau Seryeong, waduk yang terkenal angker di sebuah desa terpencil di Korea. Ayah korban dan dua petugas keamanan waduk masing-masing menyimpan rahasia tentang malam kematian anak itu. Sementara polisi mulai melakukan pengusutan, ketiga pria tersebut juga berusaha menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi tanpa membongkar rahasia gelap mereka sendiri.

Setelah bentrokan terjadi di waduk yang mengakibatkan tragedi massal, salah satu petugas keamanan tersebut ditahan atas tuduhan pembunuhan.

Selama tahun-tahun berikutnya, Choi Seowon hidup di balik bayang-bayang kejahatan ayahnya yang mengejutkan. Ke mana pun ia pergi, seseorang selalu mencoba menguak identitasnya sebagai anak seorang pembunuh. Ketika suatu hari ia menerima paket yang konon akan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di Danau Seryeong, Seowon menyadari bahwa permainan mengerikan yang dimulai tujuh tahun lalu… belum berakhir.

Jika ada orang luar yang masuk ke desa di dasar danau, naga yang tidur akan terbangun dan bencana akan terjadi.


Review

Sebelum mengulas buku ini, saya mau berterima kasih kepada seorang follower yang meminta buku ini untuk diulas. Saya cek, belum banyak yang mengulas buku ini dalam Bahasa Indonesia. Saya pikir, versi terjemahannya belum lama diterbitkan oleh Gramedia. Sebelumnya, saya sudah pernah baca karya Jeong You-Jeong yang The Good Son. Di buku The Good Son sudah terasa suspense dan adegan pembunuhan yang mengerikan di dalamnya, serta epilepsi yang mempengaruhi psikologi tokoh utamanya. 

Hasil terjemahannya sama dengan The Good Son, karena penerjemahnya sama. Mengalir dan tidak kaku sehingga dapat dipahami oleh saya sebagai pembaca sasaran. 

Di buku 7 Tahun Kegelapan ini suasana suspense dan thrillernya semakin terasa. Suram, sadis dan benar-benar gelap. Baca buku ini banyak berhentinya, karena banyak adegan kekerasan pada binatang, anak dan KDRT yang digambarkan begitu jelas. Psikopat sekali karakter ini, tapi bukan tokoh utamanya, melainkan tokoh pendukung yang tak kalah pentingnya. Sadis adalah kata yang tepat untuk menggambarkan sifat tokoh ini, Oh Yeongje—ayah dari gadis bernama Oh Seryeong—suami dari wanita bernama Moon Hayeong—pemilik arboretum di Desa Seryeong—seorang dokter gigi. 

Membaca buku ini, saya seringkali berhenti sejenak ketika ada adegan kekerasan untuk menarik napas panjang dan menguatkan mental. Takut-takut saya ikut terbawa, karena adegan tersebut digambarkan begitu jelas dan secara gamblang. Karena sering berhenti, saya membutuhkan waktu 13 hari untuk membaca buku sebanyak 553 halaman ini.

Tokoh utama di buku ini adalah Choi Hyeonsu dan anaknya, Choi Seowon, tapi justru Oh Yeongje lah yang mempengaruhi satu cerita ini. Tanpa dia, cerita akan berbeda, percis dengan karakternya yang arogan dan semua harus sesuai dengan rencananya. Benar-benar gila. 

Di pertengahan, saya sempat terbawa emosi, karena sudah tak tahan dengan kekejaman yang dilakukan Youngje dan dampak dari kasus-kasus tersebut terhadap Choi Seowon yang saat itu masih 12 tahun dan tak tahu apa-apa. 

Meskipun Choi Hyeonsu dari awal dikatakan sebagai pembunuh anak Youngje, istrinya dan masyarakat dataran rendah Seryeong, entah kenapa saya merasa Hyeonsu melakukan itu karena desakan dari Youngje. Dokter gigi itulah dalang dari semua kekacauan ini. Seharusnya, dia yang bertanggung jawab atas melayangnya nyawa-nyawa masyarakat dataran rendah Seryeong itu. Saat menulis ulasan ini pun saya masih terbawa emosi dengan apa yang sudah dilakukan Oh Yeongje. Rasanya, saya ingin memaki Oh Yeongje. Astaga. Semoga tidak terbawa mimpi. 

Bagian psikologi yang diangkat di dalam buku ini adalah gangguan delusi atau semacam skizofrenia, di mana seringkali mendengar suara-suara di dalam kepalanya; dan gangguan psikosomatis, di mana tangan dan tubuh terasa lumpuh saat mengalami serangan panik berlebihan.

Jeong You-Jeong sejauh ini berhasil membuat saya bergidik ngeri di setiap halamannya. Seperti pada buku The Good Son, di buku ini pun diceritakan dengan pov3, pov Hayeong dan pov1 (Seowon). Bahkan, di buku ini ada cerita di dalam cerita. Kalian akan diajak menyelami cerita yang ada di dalam manuskrip yang ditulis oleh Ahn Seunghwan—bawahan Choi Hyeonsu—penulis manuskrip—wali Seowon setelah ditinggal ayah dan ibunya.  Manuskrip itu pula yang berperan dalam mengungkap kebenaran dari kegelapan selama tujuh tahun ke belakang.

Alurnya maju mandur, membuat cerita semakin hidup. Karena diceritakan dari berbagai sudut pandang, alur cerita ini terkesan lambat. Saya rasa, itulah khas Jeong You-Jeong. Meskipun lambat, segala aspek dijabarkan secara jelas sehingga terdapat beberapa plot twist yang bikin saya bilang 'oooh.'

Entah kenapa saya jadi sulit berhenti mengetik ulasan ini, karena jadi ingin spoiler isinya. Ah, sudahlah. Baca sendiri saja kegelapan, kesuraman dan kebengisan yang disajikan di dalam buku ini. Saya sudahi dulu ulasannya. Kalau tidak, saya tak tahu harus bagaimana. Hahaha. Lagi pula, jari saya sudah mulai pegal. 

⭐⭐⭐⭐

Rose Diana

Buku pertama di Bulan Februari 2021


Lihat peta Desa Seryeong di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Heaven On Earth - Kaka HY

Cara Membuat Lipstik Cair Dari Lipstik Padat (How To Make A Liquid Lipstick From Solid Lipstick)

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari

Ulasan Novel Cinta (baca: cinta dengan titik) - Bernard Batubara