Rumah Tangga Terpaut Usia 19 Tahun

Ulasan Buku Rumah Tangga yang Bahagia (Family Happiness) - Leo Tolstoy


Rumah Tangga yang Bahagia merupakan kisah cinta yang sederhana antara Marya Alexandrovna dan Sergei Mikhailich. Dengan gambaran detail suasana pedesaan dan gejolak perasaan Marya, Tolstoi menyajikan cerita ini dengan sangat memikat dan gempita.


Leo Tolstoi dilahirkan pada 28 Agustus 1828. Tahun 1859 ia mendirikan sekolah untuk anak-anak petani dengan bekal ilmu metodik dan didaktik dari St. Petersburg, Jerman, Prancis, Italia, dan Inggris. Sekolahnya kemudian menjadi contoh bagi sekolah-sekolah di negeri Rusia. Roman besarnya Perang dan Damai menggemparkan pembaca, disusul dengan roman Anna Karenina, sehingga ia diakui sebagai pengarang terbesar di Rusia. Bukunya yang berjudul Sebuah Pengakuan menandakan perubahan dalam hidup dan karyanya yang menjadikannya seorang nasionalis dan moralis ekstrem.


-------

Sebenarnya, memiliki hubungan terpaut usia bukanlah masalah yang rumit selama bisa saling mengerti, mengalah dan menurunkan ego. Setiap masalah dibicarakan. Jika salah satunya menyerah, maka menyerahlah dengan hubungan. Bukankah seharusnya seperti itu berhubungan apalagi berumah tangga?

Begitupun dengan Masha dan Sergei. Pada awalnya mereka bahagia namun keegoan mereka membuat hubungan mereka merenggang. Dengan kekuatan cinta yang dimiliki Sergei membuatnya bertahan.

Buku ini menceritakan tentang Marsha yang memiliki nama lengkap Marya Alexandrovna yang menikahi seorang pria yang terpaut lebih tua sembilan belas tahun. Pria itu bernama Sergei Mikhailich. Sergei adalah sahabat dari almarhum ayahnya Marsha. Sejak Marsha dan adiknya, Sonya masih kecil, Sergei seringkali berkunjung ke rumahnya untuk sekedar bermain sehingga karakter Sergei yang lucu, baik, ramah dan menyenangkan memberi kesan positif di dalam hati Marsha. 

Selepas ibunya meninggal, Marsha dan Sonya menjadi anak yatim-piatu dan tinggal bersama Katya yang mengurus mereka berdua. Katya juga yang membantu pendekatan Marsha dan Sergei. Marsha merasa nyaman dan mencintai pria itu, begitupun dengan Sergei. Namun, Sergei menimbang tentang perasaannya. Banyak keraguan yang menyelimuti pikiran dan perasaan pria itu. Jauhnya pautan usia mereka membuat Sergei perlu dipancing untuk sekedar mengatakan cinta bahkan mengajak menikah. Pada akhirnya mereka menikah. 

"Laki-laki dapat mengatakan bahwa ia cinta, tetapi wanita tidak." ~Katya (Hal. 35)

Awal menikah, mereka masih diselimuti kebahagiaan. Namun, beberapa hal baru masuk ke dalam kehidupan rumah tangga mereka. Masa-masa ini adalah masa-masa Marsha belajar tentang kehidupan sebagaimana yang dicemaskan Sergei. Namun, pria itu tetap mendampinginya dan bertahan karena cinta. Perjalanan rumah tangga mereka membuat mereka masing-masing belajar. Sergei belajar untuk bertahan dan sabar, sedangkan Marsha belajar tentang kehidupan. 
Bagaimana dengan rumah tangga mereka selanjutnya? Silakan baca sendiri!

"Aku berterima kasih kepada masa lampau, bukan menyesal." ~Sergei Mikhailich (Hal.128)

Rumah Tangga yang Bahagia ini sebenarnya kisah yang sederhana. Yang memberatkan adalah terjemahannya yang kurang enak dibaca. Ini buku Leo Tolstoy ketiga yang saya baca. Pertama dan kedua adalah Anne Karenina. Terjemahan Anna Karenina sangat mengalir dan enak untuk dibaca, tidak dengan buku ini. Beberapa kali aku mengulang kalimat karena sulit memahami terjemahannya. Kasar sekali hasil terjemahannya. Jika kalian membacanya, akan mengerti maksudku. 

Aku agak sebal dengan sikap Marsha yang menganggap Sergei angkuh, sombong dan kurang ramah. Padahal, menurutku wanita itu lah yang keterlaluan. Inilah akibat orang menikah di usia yang belum seharusnya menikah. Keinginan untuk bebas masih mendominasi akalnya. Bikin gemas. 

Meskipun terjemahannya kasar, sebisa mungkin mencoba menikmati dan memahami kisahnya. Sergei ini manis dan ramah kepada istrinya. Aku jadi teringat Doni, karakterku di The Pieces of Newlywed Life. Percis. Sergei pria yang sangat sabar. Meskipun marah, kesal, dan kecewa, sebisa mungkin dia kembali mengingat bagaimana dirinya jatuh cinta kepada Marsha sehingga amarah itu mereda dan tetap mencintai istrinya. Aku lumayan terhanyut dengan keramahan dan kesabaran Sergei. 

Sebenarnya, buku ini bagus namun terjemahannya bikin gemas. Sayang sekali. 

"Setiap waktu punya bentuk cintanya sendiri-sendiri." ~Sergei Mikhailich (Hal.131)
Buku ini saya kasih ⭐⭐⭐ saja. Terjemahannya bikin capek.

Rose Diana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu

Cara Membuat Lipstik Cair Dari Lipstik Padat (How To Make A Liquid Lipstick From Solid Lipstick)

Ulasan Novel Heaven On Earth - Kaka HY

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari