Ibu Di Mana? Ibu Pergi Ke Mana? Pulanglah Ibu!
Ulasan Please Look After Mom: Ibu Tercinta - Kyung Sook Shin
Sepasang suami-istri berangkat ke kota untuk mengunjungi anak-anak mereka yang telah dewasa. Sang suami bergegas naik ke gerbong kereta bawah tanah dan mengira istrinya mengikuti di belakangnya. Setelah melewati beberapa stasiun, barulah dia menyadari bahwa istrinya tak ada. Istrinya tertinggal di Stasiun Seoul.
Perempuan yang hilang itu tak kunjung ditemukan, dan keluarga yang kehilangan ibu/istri/ipar itu mesti mengatasi trauma akibat kejadian tersebut. Satu per satu mereka teringat hal-hal di masa lampau yang kini membuat mereka tersadar betapa pentingnya peran sang ibu bagi mereka; dan betapa sedikitnya mereka mengenal sosok sang ibu selama ini, perasaan-perasaannya, harapan-harapannya, dan mimpi-mimpinya.
-------
Ini adalah buku pertama Kyung Sook Shin yang saya baca. Dulu, pernah baca tetapi sudah lupa. Baca buku ini lagi ketika minggu lalu dapat buku Kyung Sook Shin yang lain. Saya ingin membangkitkan ingatan lagi dengan gaya menulis Kyuk Sook Shin.
Buku ini menceritakan sepasang suami istri yang mengunjungi anaknya di kota menggunakan kereta bawah tanah, namun saat di peron sang istri, Park So-nyo terpisah dengan suaminya. Park So-nyo hilang. Penulis tanpa bertele-bertele memasukkan konflik ini di awal cerita sehingga membuat pembaca bertanya-tanya. Ada apa dengan si ibu ini?
Penulis asal Korea ini menggunakan pov2, di mana menggunakan sudut pandang orang kedua. Sudut pandang ini jarang sekali digunakan oleh penulis kebanyakan, termasuk saya sebagai pembaca. Untuk yang baru pertama kali membaca dengan pov2, butuh konsentrasi tinggi karena kurangnya menyebutkan nama tokoh, melainkan dengan sebutan 'kau'.
Pada saat sang ibu hilang, suami dan kelima anaknya berkumpul untuk berusaha mencari wanita itu, salah satunya membuat selembaran pencarian orang dan disebarkan ke penjuru kota.
Anak ketiga, Chi-hon yang berprofesi sebagai penulis diminta kakak sulungnya, Hyong-chol untuk membuat selembaran itu dengan kemampuan pengolahan kata-kata yang dimilikinya. Dalam pembuatan selembaran itu, mereka tidak luput dari perdebatan hingga pada akhirnya menambahkan imbalan lima juta won kepada siapa saja yang menemukannya.
Dalam proses pencarian, mereka mengenang sang ibu saat masih bersama mereka. Membangkitkan kenangan itu memunculkan penyesalan di dalam benak masing-masing. Hyong-chol menyesal tidak memenuhi permintaan ibunya untuk menjadi seorang jaksa. Chi-hon menyesal karena kurang akur dengan ibunya, padahal ibunya sudah bersikap baik padanya. Hubungan mereka tidak begitu dekat. Chi-hon mengira ibunya tidak mau membaca buku hasil karyanya padahal anak itu tidak tahu bahwa sang ibu sudah rabun dan sulit untuk membaca. Tanpa sepengetahuan anak itu, sang ibu sebenarnya sangat antusias ingin membaca buku tersebut yang berjudul To Complete Love. Suaminya juga menyesal karena sudah menelantarkan istrinya. Penyesalan demi penyesalan menyelimuti kehidupan mereka pasca hilangnya sang ibu.
"Hanya ada dua kemungkinan: sang Ibu menjadi sangat dekat dengan anak perempuannya, atau mereka menjadi asing terhadap satu sama lain.” (hlm. 26)
Kisah ini dibagi menjadi lima bab dengan fokus penokohan yang berbeda-beda meskipun menggunakan pov2.
Ke mana perginya sang ibu?
Jika kalian memiliki hubungan tidak baik dengan ibu, lalu membaca buku ini, kemungkinan kalian akan merasa tertampar.
"Setelah dia hilang, barulah keberadaannya terasa begitu nyata, seolah-olah kau tinggal mengulurkan tangan untuk menyentuhnya.” (hlm. 152)
Buku ini lumayan menampar saya bahwa seberapapun semenyebalkannya sang ibu, Beliau tetap ibu yang harus kita hormati. Kita tidak akan pernah tahu apa yang ada di dalam pikiran ibu, begitupun sebaliknya. Hubungan darah tidak selamanya saling memahami. Adakalanya ingin egois.
Buku ini saya kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ karena selain menyentuh, kemampuan penulis menggunakan pov2 harus saya appreciate.
Rose Diana
Keren Kak ulasannya
BalasHapusTerima kasih
Hapus