Bersama Bule di Dalam Bus (Perjalanan Antara Dua Negara)

Karena kepala lagi cenat cenut, mau cerita pengalaman sewaktu backpacker jalur darat dua negara. Sebelumnya, saya nggak kebayang bagaimana rasanya jalan-jalan jalur darat dua negara. Pasti di kendaraan umum itu bukan hanya saya dan orang lokal saja, melainkan juga ada turis dari negara lain. Tapi pikiran saya sebatas turis dari negara tetangga saja dan tidak begitu penuh karena orang malas lewat jalur darat yang membutuhkan waktu lama. 

Waktu itu saya berdua dengan kawan perempuan. Kami perempuan berhijab yang benar-benar pertama kali mencicipi jalan jalan dua negara lintas darat. Di negara pertama, kami naik bus lokal yang mengantarkan sampai ke perbatasan (imigrasi). Setelah cek paspor, kami harus naik bus tadi. Semua gerak cepat, kalau tidak, akan ditinggal bus. Sesampainya di terminal negara kedua, kami berganti bus yang lebih besar. Di sini kami satu bus dengan turis pelbagai negara. Selama menunggu bus, tiga perempuan asing bolak balik seperti kebingungan padahal mereka bersama guide. Mungkin kebingungan mencari toilet. Sependengaran saya, mereka berasal dari Kanada, Amerika dan Brazil. Saya memang suka memperhatikan apapun di daerah baru sebagai pembelajaran untuk memahami kearifan lokal daerah tersebut, termasuk pembawaan turis asing. 

Saya kira, mereka ini akan naik bus yang berbeda karena mereka duduk bukan di ruang tunggu tempat kami menunggu bus. Jadi di sana, setiap bus ada pintu (gate) masing-masing, seperti bandara, gitu. Ketika kami naik bus, mereka masuk di bus yang sama. Mereka ada 17 orang plus guide. 3 perempuan 14 laki laki. Sepertinya mereka tengah liburan musim dingin. Dari perawakannya seperti masih anak sekolahan, entah sma atau kuliah. Saya mengira, mereka akan membawa tabiat asal mereka yang bebas. Ternyata, mereka menghargai budaya lokal. Bahkan ada temannya yang mengingatkan untuk tidak 'bermesraan' di dalam bus kepada dua temannya yang berpacaran. 

Sepanjang perjalanan, saya mendengar obrolan mereka yang tidak jauh seperti obrolan anak muda kita kalau lagi study tour. Kalau nggak bahas sekolah, guru, atau hal unik yang ditemukan sepanjang perjalanan. Seringkali, saya menyembunyikan tawa setiap mereka mengeluarkan lawakan yang lucu. Perjalanan berjam-jam tidak terasa karena banyolan mereka. Sayangnya, teman saya sudah tertidur pulas jadi saya hanya jadi pendengar saja. 😆

Kalau mengingat keseruan itu, rasanya ingin jalan jalan dua negara jalur darat lagi. Meskipun lama dan lelah, selalu ada hal unik dan cerita baru yang ditemukan di sepanjang perjalanan. 

Sekian ceritanya. 

Good night and sleep tight 

rose diana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu

Ulasan Novel Heaven On Earth - Kaka HY

Ulasan Novel Gabriel Finley & The Raven's Riddle - George Hagen

Masa Lalu #Monolog