Film Mau Jadi Apa?
Mau Jadi Apa adalah filem yang diangkat dari buku karya seorang stand up comedy, Soleh Solehun. Bisa dibilang filem ini merupakan 'agak' kisah nyata. Gendre-nya terbilang setipe dengan karya Raditya Dika, bahkan kover bukunya pun. Bukunya sendiri, saya belum baca.
Filem ini menceritakan kegalauan enam mahasiswa Unpad untuk menentukan arah tujuan hidupnya. Akhirnya mereka sepakat membuat redaksi mahasiswa "Karung Goni" (Kabar, Ungkapan, Gosip, Opini) yang memuat rubrik ringan di kalangan anak muda. Sebelumnya sudah ada majalah Fakta Jatinangor yang disebut Fak Jat. Namun Fak Jat hanya meliput artikel serius zaman sebilan delapan.
Selain seputar kehidupannya sebagai mahasiswa, disisipi pula konflik keluarga sebagai bagian dramatik. Intinya adalah mereka ingin menjadi orang maju dengan pilihannya sendiri.
Selain itu, ada pula konflik seputar mahasiswa dan dosen yang sudah jadi rahasia umum.
Saya bukanlah pakar komedi tapi sebagai penonton, Soleh bisa memasukkan twist komedinya di waktu yang pas sehingga beberapa kali tawa penonton dibuat pecah.
Untuk bagian dramatik keluarga, banyak pesan moral positif bagi adik adik mahasiswa yang kini bingung mau jadi apa.
Hal yang saya suka dalam filem ini adalah bagian backsound. Semua backsound serta soundtrack filem ini adalah lagu Indonesia zaman nineties, dari : Harapan Jaya, Slank, Air, Naif, Laluna, sepertinya menyesuaikan seting waktu atau mungkin permintaan penulis.
Di bagian akhir, ditampilkan tokoh asli dari filem ini. Mereka sudah menjadi orang sukses semua, loh. Dari co writer, Director Marketing, sampai CEO sebuah perusahaan.
Kalau diperhatikan, kenapa komedian satu persatu perlahan beralih ke seni peran dan menulis, ya? đ
Kali ini saya tidak akan memberi bintang namun poin 7/10 (baca: tujuh dari sepuluh)
Rose Diana
031217
08.00
Filem ini menceritakan kegalauan enam mahasiswa Unpad untuk menentukan arah tujuan hidupnya. Akhirnya mereka sepakat membuat redaksi mahasiswa "Karung Goni" (Kabar, Ungkapan, Gosip, Opini) yang memuat rubrik ringan di kalangan anak muda. Sebelumnya sudah ada majalah Fakta Jatinangor yang disebut Fak Jat. Namun Fak Jat hanya meliput artikel serius zaman sebilan delapan.
Selain seputar kehidupannya sebagai mahasiswa, disisipi pula konflik keluarga sebagai bagian dramatik. Intinya adalah mereka ingin menjadi orang maju dengan pilihannya sendiri.
Selain itu, ada pula konflik seputar mahasiswa dan dosen yang sudah jadi rahasia umum.
Saya bukanlah pakar komedi tapi sebagai penonton, Soleh bisa memasukkan twist komedinya di waktu yang pas sehingga beberapa kali tawa penonton dibuat pecah.
Untuk bagian dramatik keluarga, banyak pesan moral positif bagi adik adik mahasiswa yang kini bingung mau jadi apa.
Hal yang saya suka dalam filem ini adalah bagian backsound. Semua backsound serta soundtrack filem ini adalah lagu Indonesia zaman nineties, dari : Harapan Jaya, Slank, Air, Naif, Laluna, sepertinya menyesuaikan seting waktu atau mungkin permintaan penulis.
Di bagian akhir, ditampilkan tokoh asli dari filem ini. Mereka sudah menjadi orang sukses semua, loh. Dari co writer, Director Marketing, sampai CEO sebuah perusahaan.
Kalau diperhatikan, kenapa komedian satu persatu perlahan beralih ke seni peran dan menulis, ya? đ
Kali ini saya tidak akan memberi bintang namun poin 7/10 (baca: tujuh dari sepuluh)
Rose Diana
031217
08.00
Komentar
Posting Komentar