Batu Loncatan




Di suatu waktu, pada sungai yang deras Kancil ingin sekali melewati sungai untuk sampai di seberang sebab di seberang banyak makanan. Ia duduk termenung memikirkan caranya. 
Di saat yang sama seekor Buaya melintasi sungai. "Wahai Buaya, apa boleh aku minta tolong?" Kancil memasang wajah manis. 

Buaya terhenti lantas mendekati Kancil. "Aku lagi mencari makan. Kau mau menjadi santapanku?"
"Justru aku mau memberimu santapan tapi ada di seberang sana." Kancil menunjuk ke arah seberang.
"Lalu?"
"Tolong aku untuk melintasi sungai yang deras ini. Bukankah Kita yang ada di hutan ini keluarga?" Kancil mencoba merayu Buaya.
"Baiklah aku panggil teman-teman dulu." Tak lama Buaya kembali membawa beberapa teman-temannya. Mereka menyusun diri hingga menjadi jembatan untuk dilintasi Kancil. Kancil pun melintasi dengan selamat di tepi sisi sungai seberang. Ia melahap makanannya hingga abis lantas kembali ke hadapan Buaya. 
"Mana makanan kami, wahai Kancil?" Buaya lapar sudah tak sabar
"Maafkan aku Buaya, tadi makanannya aku makan dan sisanya dibagikan kepada hewan lain." Kancil menjawab dengan santai.
Buaya geram mendengar alasannya. Bagaimana tidak, ia sudah menolong Kancil meskipun seharusnya dia sudah kenyang sekarang tapi malah dibohongi. "Licik Kau, Kancil. Kamu sudah berjanji padaku dan teman-temanku. Kau membohongi kami. Kau jadikan kami batu loncatanmu untuk meraih apa yang kau inginkan. Malah kau berikan makanan itu kepada yang lain. Kau sudah mencurangi kami. Tanpa kami, kau tidak akan sampai ke tempat di mana kau berdiri sekarang. Kau licik!" Buaya semakin geram.
"Maafkan aku, Buaya." Kancil tersenyum picik.
"Aku tidak akan pernah mau menjadi batu loncatanmu lagi." Buaya meninggalkan Kancil dengan penuh kekesalan.

----
RD
300417
07.00

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu

Ulasan Novel Heaven On Earth - Kaka HY

Ulasan Novel Gabriel Finley & The Raven's Riddle - George Hagen

Masa Lalu #Monolog