Self Editing

SELF EDITING

Assalamualaikum !!!
Holla teman-teman !!!
Saya mau berbagi ilmu nih.

Kali ini tentang Self Editing. Apa sih Self Editing? Self Editing itu, edit naskah oleh penulisnya sendiri. Kebanyakan penulis terlalu cepat puas ketika naskahnya selesai digarap. Apalagi kalau dikejar deadline. Walah boro-boro kepikiran untuk self editing. Tapi teman-teman tahu tidak bahwa penulis hebat pun melakukan Self Editing loh, seperti Asma Nadia dan penulis besar lainnya. Bahkan ketika saya melakukan self editing novel Klik & Klop, ada satu halaman full saya hilangkan sebab terlalu mengulur cerita. Melakukan Self Editing bukan berarti naskah kita sudah sempurna, ya!

Apa sih Fungsi Self Editing:
1.  Meminimalkan Kesalahan Ketik / Typo 
Ini adalah hal sepele yang sangat dibenci editor sebab dalam sehari mereka tidak hanya memegang satu naskah. Bayangkan kalau hampir setiap naskah typo-nya kebanyakan? Bisa mual dan muntah-muntah mungkin. Hihihi. Dengan melakukan Self Editing, secara tidak langsung kita membantu kerja editor. Bisa jadi jika typo-nya sedikit bahkan nyaris tidak ada, bisa menjadi nilai lebih untuk naskah kita. Jika naskahnya bagus tapi typo-nya bejibun, bisa jadi belum sempat dibaca, sudah disingkirkan. Sayang sekali, bukan?

2.  Menjadikan Naskah Lebih Kece
Coba beralih posisi menjadi editor pertama. Terkadang jika menjadi penulis, selalu menganggap tulisan kita yang paling bagus. Cobalah beralih tempat, jadilah editor pertama dengan kaca mata yang berbeda. Maksudnya, membaca lagi naskah yang kita buat dengan kaca mata editor. Apakah alurnya sudah tepat? Penggunaan diksinya nyaman untuk dibaca? Apakah ada pemborosan kata? Cek konsistensi dalam penggunaan kata ganti orang (saya/aku/dia/ia/kamu/kau) dalam narasi! Caranya bagaimana? Baca yang keras naskah itu. Tidak apa-apa jika dianggap gila, semua demi naskah yang keren.

3.  Tulisan Menjadi Rapih dan Konsisten
Terkadang ketika menulis, tidak terlalu memperhatikan kerapihan seperti paragraf baru agak menjorok atau tidak. Ingat ya, jangan pernah pakai Tab tapi pakai ruler. Gunakan ruler selalu untuk mengatur tata letak. Jenis font, ukuran serta spasinya, sesuaikan dengan aturan dari penerbit masing-masing sebab tiap penerbit berbeda-beda.

4.  Lebih Memahami Tulisan Sendiri
Dengan self editing, mau tidak mau kita harus membaca lagi. Cara itu membuat kita menjadi hatam isi tulisan yang kita buat hingga hal yang sepele pun. Serta membuat kalian akan ingat terus cerita dibuat.


Caranya Self Editing Seperti Apa?
Well, saya akan membagikan step-nya versi saya. Kenapa versi saya? Sebab tidak semua penulis melakukan apa yang saya lakukan. Menulis itu tidak ada aturan baku jadi setiap penulis punya caranya masing-masing. 

First Step         : Print naskah kalian. Tulis Draft 1
Second Step     : Siapkan pulpen merah dan hijau. Merah untuk mencoret yang salah, Hijau untuk memperbaiki.
Thrid Step        : Baca yang keras dari awal. Pada bagian dialog, baca disertai intonasi agar kita bisa tahu, enak atau tidaknya bila diucapkan. Anggap saja lagi latihan teater.
Fourth Step       : Jika sudah dibaca semua, ubah di word. Eit tunggu dulu, file word-nya dibuat copy dulu. Di file copy ubah nama file-nya dengan JUDUL EDIT 1. Ditiban saja? Jangan! Sebab bila nanti ada halaman yang kita buang dan mau kita panggil lagi setelah berubah pikiran, bisa kita copas dari file asli. Namanya juga manusia, terkadang suka galau. Hihihi.
Fifth Step         : Jika sudah diubah semua, baca lagi. Boleh di-print lagi atau baca langsung di word. Kalau saya dibuat pdf lalu dimasukkan ke dalam hape untuk dibaca di hape. Bisa sambil di KRL, di angkot dll. Sekarang sudah zaman canggih. Edit di hape pun jadi, dengan fitur pdf yang bisa memberikan tanda coret dan menulis di sana. 

Self Editing Naskah Coffee Break Time

Self Editing Naskah Klik & Klop


Oh ya jika dari step 1 kalian tidak mau di-print, cara save di pdf dan edit di hape pun bisa. Senyaman kalian saja.

Self Editing Naskah Dejavu

Nah itu mengenai Self Editing versi saya. Kalau teman-teman punya cara lain, komen di bawah ya. Mari kita berbagi ilmu.

Menulis itu tida ada yang sia-sia. Sia-sia itu adalah waktu yang tidak digunakan untuk hal bermanfaat.

Budayakan selalu mebaca dan menulis sebab kedua hal itu mampu memperlambat penyakit pikun.

Salam Literasi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Lipstik Cair Dari Lipstik Padat (How To Make A Liquid Lipstick From Solid Lipstick)

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Premis & Plot

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu

Mengontrol Emosi dengan Ilmu