Zainichi di negeri Sakura

Ulasan Buku Dua Aksara karya Kazuki Kaneshiro
Buku ini menceritakan tentang keluarga Sugihara yang merupakan keluarga Korea Utara di Jepang. Ayahnya dilahirkan di Jeju, ibunya dan dirinya dilahirkan di Jepang. Mereka menjadi warga negara Korut sejak Jepang mundur dari PDII dan melepaskan hak kewarganegaraan orang asing di Jepang. Pada saat itu pemerintah Korut memberi kemudahan bagi warga negaranya untuk tetap tinggal di Jepang asal menjadi warga negara Korut. Namun, saat orang tuanya memutuskan berlibur ke hawaii, mereka pindah kewarganegaraan menjadi Korea Selatan agar segala hal dimudahkan.

Saat itu, warga Korea yang berada di Jepang membuat komunitas untuk menguatkan diri karena mereka dianggap orang asing dan dianggap rendah oleh masyarakat Jepang. Untuk orang Korea Utara, mereka akan bergabung di kelompok Chongryon. Sedangkan, untuk orang Korea Selatan masuk ke dalam kelompok Midan. 

Sugihara yang mempunyai nama Korea Lee terpaksa memggunakan nama Jepangnya saat memutuskan untuk sekolah di SMA Jepang karena kalau tidak, dia akan mendapat perudungan. 

Sugihara mendapat pelatihan tinju dari ayahnya, oleh karena itu masa SMPnya di sekolah Korea, tangannya seringkali melukai orang lain. Di sekolah Jepang, dia memutuskan untuk berubah. 

Saat SMA, dia bertemu seorang teman bernama Kato. Ayah Kato merupakan orang Yakuza sehingga membuat keberadaan Sugihara sedikit dihargai. 

Di pesta ulang tahun Kato, Sugihara bertemu wanita bernama Sakurai. Perlahan pertemuan mereka semakin intens sehingga hubungan mereka menjadi lebih dalam. Sayangnya, di pertengahan, saat mereka semakin nyaman,  status Zinichi Sugihara dipermasalahkan oleh keluarga Sakurai karena mereka menganggap darah orang Korea tidak baik. Hal ini menampar Sugihara dan merasa dihina. 

Sugihara memiliki teman sesama Korea yang meninggal di bunuh pemuda Jepang saat membela perempuan Jepang di sebuah kereta. Kejadian itu membuat pemuda Korea lainnya marah dan ingin membalas dendam ke pemuda itu. Sugihara diajak, namun dia sudah berjanji untuk tidak mencari masalah. 

Bagaimana kelanjutan hubungan Sugihara dengan Sakurai? Bagaimana dengan kehidupannya pasca kepergiaan sahabatnya? Silakan baca sendiri. 

Kisah ini menarik. Meskipun tentang percintaan remaja, sejarah yang disertai membuka pengetahuan saya. Bagi saya yang suka penasaran dengan sejarah sebuah negara, menemukan ilmu baru dari sebuah buku seperti menemukan sesuatu yang bikin melek. Bukan hanya Indonesia yang tersiksa saat dijajah Jepang, Korea pun sama. Warga Korea bekerja di pabrik misiu Jepang dengan iming-iming memiliki kewarganegaraan Jepang, seperti yang dirasakan keluarga Sigihara. Saat Jepang mengaku kalah ketika ledakan bom atom Hiroshima Nagasaki, Korea sempat berada di kekosongan kekuasaan. Kewarganegaraan Jepang yang disemat pada warga Korea, dicabut begitu saja tanpa penjelasan. Saat itu Korea di semenanjung utara sudah dikuasai Uni Soviet dan Amerika menguasai sisi selatan. Korea Utara memberikan bantuan pengurusan tinggal bagi warga Korea yang masih ingin tinggal di Jepang asalkan menjadi warga negara Korea Utara yang saat itu dipimpin oleh Kim Il-Sung. Namun, karena hubungan diplomatik Korea Utara tidak banyak, warga yang ingin pergi ke negeri yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Utara, mau tidak mau harus berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Korea Selatan asalkan ada uang untuk membeli kewarganegaraan. 

Anak Korea yang ingin bersekolah di sekolah Jepang, suka tidak suka harus memakai nama Jepang jika tidak mau mendapat perudungan. 

Pelik juga, ya. Buku ini saya rekomendasi untuk dibaca.

⭐⭐⭐⭐

rose diana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Lalu #Monolog

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari

Ulasan Novel Botchan - Natsume Sõseki

Ulasan Novel Hyouka - Yonezawa Honobu